OM SWASTIASTU

SELAMAT DATANG DI DESA BUNUTIN KINTAMANI

Aktivitas

Central Produsen Jeruk dan Pengrajin Dulang

Bunutin Kintamani

Suasana Pedesaan Dengan Masyarakat Yang Ramah

Wisata Spiritual

Pura Pingit Melamba Desa Bunutin.

Desa Bunutin merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli yang terdiri dari satu banjar dinas/dusun, yaitu Banjar Dinas Bunutin.
Pura Pingit Melamba sebagai objek wisata spiritual,Pura Pingit Melamba "MELAMBA'" berasal dari kata "METAMBA" yg artinya mengobati.
Desa Bunutin sebagai salah satu desa penghasil jeruk terbesar di daerah Kintamani, merupakan daerah yang memiliki kualitas jeruk yang bagus.




Desa Bunutin sebagai salah satu desa penghasil jeruk terbesar di daerah Kintamani, merupakan daerah yang memiliki kualitas jeruk yang bagus.




Terlihat dari pemasarannya yang hingga mencapai ke wilayah Solo. Di desa Bunutin Kintamani, panen raya buah jeruk dilakukan setahun dua kali. Mulai bulan ke-6 atau bulan Juni dilakukan panen pertama dan bulan ke-3 atau bulan Maret dilakukan panen kedua. Kelebihan dari kualitas jeruk di desa ini adalah dari banyaknya kandungan air di dalam buah jeruknya , ini dikarenakan perawatan yang intensif dari petani jeruk di desa ini. Selain itu rasa dari jeruk di desa Bunutin ini lebih manis dibandingkan dengan jeruk dari daerah lain. Untuk harga, 1 kg jeruk memiliki kisaran harga mulai dari 4 ribu rupiah sampai 5 ribu rupiah untuk jeruk ukuran sedang, dan untuk ukuran besar mencapai kisaran harga 8 ribu kebawah. Untuk perawatan tanaman jeruk tersebut, langsung dilakukan oleh petani jeruknya atau orang yang memiliki lahan tersebut dibantu dengan beberapa sukarelawan. Perawatan dilakukan dengan baik, dikarenakan untuk mempertahankan kualitas jeruk agar tetap laris dipasaran.
[...]


Desa Bunutin merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli yang terdiri dari satu banjar dinas/dusun, yaitu Banjar Dinas Bunutin. Secara tofografi, Desa Bunutin Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli merupakan daerah landai dengan ketinggian 900 - 960 meter diatas permukaan laut dengan curah hujan relatif sedang.

Luas wilayah Desa Bunutin secara keseluruhan adalah seluas 258 ha. Penggunaan lahan di wilayah desa Bunutin sekarang dipilah menjadi daerah pemukiman 6,5 ha, tanah sawah 65 ha dan luas tanah kuburan 2 ha.

Adapun batas-batas Desa Bunutin adalah sebagai berikut:

a) Sebelah Utara : Desa Ulian

b) Sebelah Selatan : Desa Pausan Payangan Gianyar

c) Sebelah Barat : Desa Mengani dan Belok Sidan Petang

d) Sebelah Timur : Desa Langgahan

Berdasarkan hasil data administasi Pemerintahan Desa per tahun 2012, jumlah penduduk desa Bunutin adalah 235 KK, dengan total 989 jiwa, terdiri atas 497 jiwa laki dan 492 jiwa perempuan, dengan distribusi penduduk tersebar di 1 Dusun, dengan rincian distribusi penduduk disajikan pada Tabel 1. Dari Tabel 1, dapat diketahui bahwa distribusi penduduk desa Bunutin terkonsentrasi di Dusun Bunutin yaitu 235 KK, yakni terdiri atas 497 orang laki dan 492 orang perempuan.
[...]

Pura Pingit Melamba terletak di desa bunutin - kintamani - bangli, pura ini di tempuh kurang lebih satu setangah jam dari kota bangli, Pura Pingit Melamba "MELAMBA'" berasal dari kata "METAMBA" yg artinya mengobati.
Pura Pingit Melamba Desa Bunutin Kintamani
Pura Pingit Melamba Desa Bunutin Kintamani

pura pingit melamba pura yang sangat tua  terbukti dengan adanya tiga arca besar yang sangat tua di perkirakan sudah ada sejak abad ke IV,  ketiga arca tersebut di buat oleh Rsi terdahulu bertujuan untuk mempermudah mengajarkan orang orang bali mula tentang ajaran ketuhanan, yang sebelumnya menyembah batu yang besar atau pohon yang besar. meski pura ini belum begitu di kenal namun perlu diketahui pura ini memiliki 3arca besar yang bersejarah yaitu Arca Gunamutri, Arca Siwa, dan Arca Ganesha . 
 Arca Gunamutri yaitu merupakan arca ganesa berdiri bertangan delapan belas yang masing-masing tangannya memegang senjata dan memiliki makna dan arti masing-masing, saat ini kondisin acra tersebut bisa dikatakan sedikit usang namun dalam tahap renofasi . 
 
Arca Siwa yaitu melambangkan kebesaran dewa Siwa yang melambangkan kebesarnya sebagai Pelebur. dan Arca Ganesa yang melambangkan kesuburan dan pemberi jalan ke arah kebaikan dan simbolik dari pengetahuan.
Selain itu di pura ini juga terdapat tempat pelukatan panca tirta dan kolam pemandian (gangga, sindhu, saraswati, yamuna, gando wari ) terdapat makna-makna tersendiri dari panca tirta tersebut




Makna dari kelima panca tirta tersebut yakini:

-Gangga: disini untuk memohon kesucian bagi para penangkil yang hendak melukat atau penyucian diri dengan air suci. di bagian pancoran gangga ini para pemedek atau penangkil memohon pasa Ida Sang Hyabg Widi agar diberikan kesucian diri


-Shindu: disini memiliki makna kesehatan, agar siapa yang melukat disini agar diberikan kesehatan dan keselamatan

-Yamuna : disini memiliki makna agar diberikan keharmonisan antar manusia dengan tuhan sebagai pencipta, manusia dengan manusia lainya, dan manusi dengan alam sekitar sebagai bagian konsep dari Tri Hita Karana

-Gandawarai: disini memiliki makna agara mendapat kemasyuran atau ketenaran, jadi biasanya dilakukan oleh para pejabat agar mendapatkan kewibawaan saat mengemban tugasnya.

Pura Pingit Melamba , Pura yang sangat tua, ,merupakan simbol peradaban di zaman dahulu dan merupakan Puranya leluhur orang Bali yang terletak di hulu sungai ayung yang menjadi perbatasan dari kota bangli dan gianyar..

Dipura Pingit Melamba ini terdapat dua upacara besar yang dilakukan 1tahun sekali dan 6bulan sekali, yaitu : Upacra ngusaba desa yang dilalakukan satu tahun sekali yang bertujuan untuk mengucapkan terimakasi atas hasil panen yang diberikan pada warga desa
selain itu ada upacara piodalan ring pura yang dilakukan 6bulan sekali yang jatuh pada buda keliwon ugu yang jatuh pertengahan sebelum datangnya galunagan.
[...]

Dulang merupakan salah satu sarana atau tempat banten yang disebut gebogan. Para umat Hindu khususnya di Bali membuat persembahan upakara dengan perasaann yang tulus iklas disertai dengan rasa bakti yang tinggi, sehingga membuat sebuah gebogan harus terlihat indah dan menarik. Untuk itu diperlukan alas tempat atau tatakan berupa dulang yang bagus, berisi ukiran-ukiran prada, sehingga terlihat sangan artistik.




Pada jaman dulu, dulang Bali dibuat dari kayu kemudian di bentuk sedemikian rupa, sehingga bentuknya dapat menopang aneka buah-buahan dan jajan. Dan untuk terlihat seni harus di ukir kemudian dipulas dengan cat baik dengan warna natural maupun dicat prada. Pengerjaan dulang dengan kayu tersebut sangat rumit dan memerlukan waktu yang cukup lama karena proses pengukirannya sangat diperlukan ketelitian dan rasa seni yang tinggi. Sehingga pada waktu dahulu untuk 1 buah dulang dari kayu Cempaka yang asli dengan ukiran Prada bisa mencapai harga sampai 1 jutaan lebih. tergantung dari bahan kayunya dan kerumitan ukirannya.




Kebanyakan dulang terbuat dari bahan dasar kayu (pinis, belalu,dsb) walaupun belakangan ada juga yang dibuat dari bahan fiber. Namun demikian, dulang dengan bahan dasar kayu tetap lebih disukai oleh pasar, selain karena kayu lebih kuat dan harganya relatif lebih murah dibandingkan dengan fiber. Dari segi finishingnya pun dulang terbagi-bagi lagi menjadi dulang dengan ragam hias yang dicat, ada juga dulang yang diukir, dikombinasi dengan material lain seperti rotan, kaca dan sebagainya. Namun, dulang kayu dengan motif yang dicat, saat ini tetap merupakan jenis yang paling laku di pasaran. Kayu biasanya didapakan dengan cara berburu. Kayu ini lalu dibentuk kasar terlebih dahulu oleh seorang tukang kampak. Lalu dibentuk dengan mesin bubut selama kurang lebih 20-30 menit. Bakal dulang ini lalu dikeringkan di tempat teduh selama 2 – 3 bulan untuk memastikan penguapan air dari dalam kayu maksimal. Dalam proses pembuatannya, dulang tidak dijemur di bawah matahari untuk mempercepat proses pengeringannya, karena proses pengeringan sepertti itu, justru akan membuat dulang mudah pecah.





Setelah dianggap cukup kering, Dulang lalu di’plamuur’ agar menghaluskan permukaan dengan menutup pori-pori kayu. Dengan demikian proses pewarnaan dasar bisa dilakukan dengan baik. Setelah warna dasar mengering, barulah warna yang mengikuti design grafisnya dilakukan.


Kita bisa mendapatkan dulang dari seluruh pasar-pasar tradisional di Bali. Termasuk dari pasar-pasar seni maupun pameran-pameran seni. Namun tidak banyak yang tahu, bahwa pusat pembuatan dulang di Bali terletak di Bangli. Salah satu desa di Bangli yang memproduksi dulang adalah desa Bunutin, Kintamani. Di desa ini, dulang banyak dibuat dengan skala industri rumah tangga. Dulang yang dibuat di desa ini, hanya sampai proses pengeringan saja atau sampai setengah jadi. Sedangkan proses pewarnaan dilakukan di desa Tembuku Bangli. Kelebihan dari dulang yang dibuat dari desa Bunutin adalah bahan dasarnya dari kayu pohon Belalu Albesia, lebih awet, ukiran yang rumit dan menarik. Satu dulang setengah jadi ini seharga 25 ribu/buah. Sedangkan dulang yang sudah jadi disertai pewarnaan harganya berkisar 400 ribu rupiah/buah sesuai dengan rumitnya ukiran dan pewarnaannya.
[...]



Profil Kepala Dsa Bunutin
Nama : I Made Subrata
Tempat,tanggal lahir : Bunutin, 15 Juni 1975
Riwayat Pendidikan :
  • SD N Bunutin
  • SMP N 5 Denpasar
  • SMA N 1 Denpasar
  • Universitas Warmadewa
Riwayat Pekerjaan :
  • Petani
  • Ketua Ranting PDIP
  • Kepala Desa Bunutin
[...]

Keigatan KKN Undiksha di desa Bunutin kintamani dimulai dari tanggal 8 Agustus dimulai dari observasi dan pembersihan  di lingkungan Desa Bunutin Kintamani, di mulai dari pembersihan ingkungan kantor kapala desa yang akan dijadikan posko KKN, dilanjutkan dengan pembersihan di lingkungan sekitar dan lingkungan SD N Bunutin.
Hari berikutnya kami dan rekan-rekan KKN memulai kegiatan yang di awali dengan perkenalan di di SD N bunutin. Disana kami selain memperkenakan diri, kami juga memperkenakan program kerja yang akan kami yang akan di desa ini selama sebulan kedepan nantinya.

A. Tehnologi Tepa Guna
Dari team tehnologi tepat guna, kami beranggotakan Kadek Dede Permana yang menjadi koordinator dalam team ini, selanjutany Putu Wily Oki Pratiwi yang menjabat sebagai sekertaris team tehnologi tepat guna, ditambah dengan dua anggota lainnya yaitu Ni Komang Oktari Permatasari, dan Ni Luh Wiwin Virdayanti. Kami memiliki dua program kerja yaitu: pembuatan Web desa bunutin yang akan di link kan di web bangi, dan pengajaran internet di SD N Buntin dan kantor kepala desa Bunutin.

B. Sanitasi dan Kesehatan
Dari team sanitasi ini memiliki banyak program kerja, yakni sosialisasi sampan organik dan anorganik, sikat gigi dan potong kuku masal, seanjutannya program pengecetan tongsampah dan taman di lingkungan desa bunutin.

C. Ekonomi kerakyatan
Program kerja dari team ini adaah meatih program yang di peruntukan untuk sistem kerja koprasi di desa bunutin ini

D. Sosial budaya
Program dari sosisal budaya yakni akan menjadikan desa bunutin ini menjadi daerah tujuan wisata, hal ini masih kita ajukan ke dinas setempat agar menyetujui program kerja kami

E. Maam perpisahan KKN Undiksha di Desa Bunutin Kintamani
Acara puncak pada malam perpisahan ini yaitu joged ulian, selain itu di selingi dengn acara dari KKN undiksha dan STT dari desa Bunutin
























[...]